A Guide to Filament for Android

Filament is an open source rendering engine developed by Google. You can use it to render objects in real time. It’s commonly used by games and AR applications.

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Dek Ayang dan Pak Suamik.1

“Pak suamiik, bangun atau kamu bakal telat!”

Jam digital di atas nakas tampilkan deretan angkat 05.30, masih terlalu pagi untuk bangun di Hari Minggu sebenarnya. Tapi kalau sudah dititah oleh yang mulia, Mingi bisa apa? Cuma ternyata rasa kantuk yang menyerang lebih besar kuatnya, suara kesayangannya pun kalah, sampai akhirnya Yunho datang, mencubit kencang bisepnya.

“Bangun!! Siap-siap sana, kamu yang janji loh kemarin ke Hyejun mau jogging sekalian piknik.” Omel Yunho sambil goyangkan badan besar sang suami.

“Cape yang.. bentar.. 10 meniiit aja..” Erang Mingi, Yunho putar bola matanya malas, kalau sudah begini, caranya cuma satu. Yunho beranjak, naiki tubuh telentang Mingi dan hujani wajah tampan sang suami dengan kecupan ringan, berhasil! Mingi terkekeh dibuatnya, dua matanya kini terbuka tanpa adanya keinginan untuk terpejam lagi.

“Hahahhahah..Yang, aduh duh..” Yunho akhirnya berhenti, tatap netra sang suami dengan lembut. “Yang cape tuh harusnya aku! Kok malah kamu yang susah dibangunin gini sih?” Tanya Yunho sembari sisir surai blonde Mingi yang mulai panjang.

“Ya kamunya aja, yang, aku garap kamu sampe jam 1 loh, kok masih bisa rajin banget gini, hum?” Tanya Mingi balik dengan suara seraknya, Yunho seketika diam, pipinya merona parah.

“Ish! Bangun! Aku rajin gini ya karena udah biasa! Lagian mau piknik tuh kudu siapin bekal ini itu, kalo aku males-malesan, siapa yang mau buat? Masa Hyejun nanti mau kubiarin jajan sembarangan di taman,” Jelas Yunho, masih berusaha untuk tegakkan tubuh Mingi yang kini semakin besar, jauh darinya.

“Bentar ya, mama, aku kumpulin nyawa dulu..” Ucap Mingi sewaktu Yunho siap tinggalkan ruangan, yang diajak bicara makin merona.

— — — — — — — — — — — —

“Ayah ayah, Hyejun mau pake training set yang kuning!!” Mingi tersenyum teduh tanggapi antusias putri kecilnya itu, maka diambilnya training set yang anak itu maksud dan dia biarkan anaknya itu menyiapkan dirinya sendiri setelah membantu anak itu mandi tadi.

Berjalan ke ruang tengah, yang dijumpa adalah sosok kesayangannya, sosok yang dia perjuangkan selama hampir 15 tahun. Dipeluknya sosok cantik itu penuh kasih, Yunho yang diperlakukan seperti itu memilih untuk menyandarkan tubuhnya ke arah suami besarnya itu,

“Papa, selamat pagi! Hyejun udah siapp!!” Sapa Hyejun pada Yunho yang masih setia dipeluk oleh Mingi, anak itu juga langsung menyusul, memeluk kaki papanya dengan hangat.

“Pagi, princess, mau sereal dulu sambil nungguin ayahmu ini siap-siap?” Balas Yunho sambil menyindir sosok besar yang masih betah mengusel.

“Mauuu, susunya coklat ya, papa! Terima kasih!”

“Sama-sama sayang, gih nonton tv dulu, kartun aja loh ya jangan nontonin acara gosip~” Jawab Yunho, Mingi dibelakangnya terkekeh, layangkan kecupan ringan dan beranjak memasuki kamar untuk bersiap.

“Pakai celana panjang, yah, Vancouver lagi dingin!”

“Yaaa~~”

— — — — — — — — — — —

Yunho kembangkan senyumnya saat sang putri memanggilnya dari pinggir danau sana bersama sang suami, sambil duduk menjaga barang bawaan mereka, Yunho sedikit bernostalgia tentang bagaimana akhirnya dia dan Mingi memutuskan untuk pindah ke Kanada.

Yunho terkekeh mengingat ucapan Mingi di satu siaran langsungnya tentang alasan suaminya itu tak bisa menikahinya di Korea, Yunho pikir Mingi terlalu serius menanggapi sebuah candaan, tapi nyatanya, setelah siaran langsung itu berakhir, Mingi mendatangi kamarnya, dengan sepasang cincin, rekan satu grupnya dulu itu melamarnya.

Beberapa tahun kemudian, tanpa mengakhiri kontrak dengan grup keduanya memilih untuk pindah ke Kanada, melangsungkan pernikahan mereka secara resmi dan tak lama membawa Hyejun masuk ke dalam hidup mereka.

Mingi melanjutkan karirnya sebagai seorang produser musik, Yunho sesekali membantu usaha-usaha kecil dengan menjadi model bagi mereka.

“Papa, Hyejun laper~” Keluhan Hyejun memecah lamunan Yunho, dengan gesit dia menyiapkan bekal-bekal yang sudah dibuatnya subuh tadi. Kimbap keju kesukaan Hyejun, sandwich, nasi goreng kimchi, snack, dan beberapa makanan penutup.

“Kimbap keju pesenan princess~” Hyejun menyambut kotak makannya dengan senang, berikan kecup terbaiknya pada pipi Yunho.

“Terima kasih, papa!”

“Sama-samaa~”

“Buatku apa, yang?” Tanya Mingi, menatap nasi goreng kimchi dengan lapar. Yunho mengelap keringat di dahi Mingi dengan sapu tangan, lalu berikan kotak nasi goreng kimchi pada sang suami.

“Nasi goreng kimchi buat ayah~” Mingi usap pinggang Yunho lembut, sebuah cara untuk berterima kasih pada Yunho karena Yunho akan merasa sangat disayang dengan hal itu.

“Makasih, sayang.”

Segera setelah dua kesayangannya menyantap bekal mereka, Yunho ikut menyantap sandwichnya, entah lah, agak aneh memang tapi akhir-akhir ini ia hanya bisa menelan sandwich, bahkan steak dan hidangan daging lain tersingkirkan.

— — — — — — — — — — — — — —

“Sayang, kamu oke?” Yunho yang tengah renggangkan otot-ototnya menoleh cepat,

“Iya?” Jawab Yunho ragu, jujur saja, tubuhnya terasa begitu letih.

“Istirahat ya, nanti beres-beresnya kulanjut,” Bujuk Mingi, Yunho menurut, keduanya memasuki kamar, Yunho rebahkan tubuhnya dan Mingi disampingnya mulai memijat pelan kakinya.

“Ini cape banget pasti ya, sayang? besok istirahat aja, aku yang urus Hyejun sama rumah,” Ujar Mingi, Yunho sentuh wajah sang suami, ditatapnya penuh sayang. Mingi selalu bisa jadi obat untuk segala macam lelahnya.

“Aku gapapa, pak suamik~ Dibawa tidur aja pasti besok udah sehat lagi kok,” Ucap Yunho, Mingi bawanya untuk duduk, mulai memijat kedua bahu ‘istrinya’.

“Tapi yang kaya gitu yang bikin badanmu gampang cape, sayang. Ga ada penolakan, istirahat atau kalo kamu mau gerak, main keluar, mau me-time atau quality time bertiga gapapa, gausah mikirin urusan rumah dulu, ok?” Final Mingi, Yunho mengangguk setuju pada akhirnya.

“Pak suamik, badanku lengket, ga akan bisa tidur. Mandi dulu ya?” Izin Yunho,

“Pakai air hangat, udah malam gini ga baik pakai air dingin,”:Ucap Mingi, Yunho mengangguk tapi tak segera beranjak, tangannya mengalung cantik pada leher sang suami.

.

.

.

“Temenin yuk, ayahnya Hyejun?”

Mingi mana bisa menolak.

.

.

.

TBC(?)

©moonitizm

Add a comment

Related posts:

Russian market of Mergers and Acquisitions

The growth of the Russian M&A market has been driven by major deals in the oil and gas industry. So far, this sector has attracted domestic and foreign investors, and the situation has not been…

Arguments on Ice

I love the heat of a debate, the action, the emotion involved into the process and also the struggle. A debate on a subject is not easy, but is one of those actions in life that makes you feel alive…

Eat Fat To Save Your Hair

Your hair is a reflection of what your overall health status is. People use shampoos, and conditioners in an attempt to give their hair strength and flexibility. They use other hair products to give…